MENYIMAK
KEISTIMEWAAN MORFOLOGI DAN PERILAKU BELALANG SEBAGAI CERMIN DARI KEADAAN
MANUSIA DI HARI PEMBANGKITAN
(karya tulis)
Oleh:
ANA NUR
NISN 9951126493
ANA ZUHRIATUN NISA
NISN 9970904858
ASIH LESTARI
NISN 9967418511
SHINTA PURNAMA SARI
NISN
9961086975
SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
LAMPUNG
2012
ABSTRAK
Hewan belalang (Dissosteira carolina).merupakan salah satu spesies serangga yang sering ditemui di daerah pedesaan, terlebih di daerah persawahan. Belalang merupakan hewan yang dipilih
oleh Allah SWT sebagai lambang
keadaan manusia pada saat hari pembangkitan. Jika diperhatikan bagaimana rupa belalang yang matanya
menunduk kebawah,dan bagaimana belalang berkembang biak,kita akan bisa memahami
betapa akuratnya perlambangan ini dengan keadaan dimana seluruh manusia akan
dibangkitkan bersama-sama. Sekelompok peneliti telah menemukan bahwa
berkumpulnya belalang di
dalam tanah adalah menunggu datangnya sebuah sinyal yang akan tertangkap oleh
antena pada kepala mereka yang kemudian akan
menggerakkan mereka untuk berkumpul bergerak secara bersama sama. Hal
ini sama halnya dengan manusia yang menunggu peniupan sangkakala untuk kemudian
bangkit menuju padang masyar bersama-sama, sesuai yang tercantum di dalam kitab suci Al-Qur’an
خُشَّعًاأَبْصَارُهُمْيَخْرُجُونَمِنَالْأَجْدَاثِكَأَنَّهُمْجَرَادٌمُّنتَشِرٌ
“sambil menundukkan
pandangan-pandangan mereka ke luar dari kuburan seakan-akan
mereka belalang yang berterbangan”
|
(QS. 54:7)
Penelitian
tentang keistimewaan hewan belalang ini bertujuan untuk
mengetahui tahap-tahap perkembangan belalang yang berkaitan dengan peristiwa
hari pembangkitan dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai belalang
yang ditinjau dari segi sains belalang memiliki antena sebagai indra
pendengaran dan penanda sinyal berkumpul membentuk koloni. Sedangkan dari segi
agama sinyal berkumpul pada belalang diibaratkansebagai tiupan sangkakala
sebagai penanda manusia berkumpul di padang masyar.
Berdasarkan penelitian tersebut
telah ditemukan fakta bahwa kebanyakan dari masyarakat Daya Asri
banyak yang belum mengetahui keistimewaan belalang baik ditinjau dari segi
sains dan agama. Oleh karena itu
disarankan bagi masyarakat untuk lebih menggali wawasan tentang
keistimewaan belalang bukan hanya menganggap belalang sebagai hama padi namun
memanfaatkannya dengan mengolah belalang menjadi makanan.
Key
Words :Belalang, sinyal hari pembangkitan
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Begitu sempurnanya Islam hingga segala
sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia teratur secara terperinci. Diantara makhluk
ciptaan Allah, salah satu yang memiliki keistimewaan adalah belalang. Belalang
merupakan dua binatang yang dikecualikan oleh syariat
Islam dari kategori bangkai, yaitu belalang, ikan dan sebagainya dari macam
binatang yang hidup di dalam air.. Firman Allah :
أُحِلَّ
لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعاً لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ
عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُماً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ
إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
"Dihalalkan bagi kamu binatang buruan laut dan makanannya." Q.S. Al-Maidah (3) : 96
Peristiwa
hujan binatang, seperti katak, ular, ikan, kepiting, burung, belalang, bahkan
hujan buaya ini pernah terjadi di berbagai negara, seperti di Inggris, Amerika,
Italia, Australia, Skotlandia, dan Hungaria. Menurut pakar fisikawan, hujan
binatang disebabkan oleh badai tornado yang mampu menghisap material di
bawahnya yang berada dalam radius beberapa kilometer.
Di dalam
Al-Qur`an juga ditemukan kisah tentang hujan binatang ini pada surat Al-A’raf
ayat 7.
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ
وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُّفَصَّلاَتٍ فَاسْتَكْبَرُواْ
وَكَانُواْ قَوْماً مُّجْرِمِينَ
Artinya
: “Maka
Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai
bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum
yang berdosa.” (Q.S. Al-A’raf: 7). Kisah ini terjadi pada
kaum Nabi Musa di Mesir.
Keistimewaan belalang
juga ditunjukkan dengan adanya firman Allah
yang menggambarkan belalang pada saat di
bangkitkannya kembali seluruh manusia pada hari kiamat,
Allah SWT menunjukkan tanda-tanda
kekuasaan-Nya dengan memperlihatkan gambaran kebangkitan manusia dari kubur
seakan-akan belalang yang berterbangan, ialah
belalang-belalang kecil yang beterbangan dan saling bercampur-baur antara satu
dengan lainnya.
Jika
diperhatikan dengan lebih seksama, rupa belalang yang matanya menunduk ke bawah
dan bagaimana belalang berkembangbiak, kita akan bisa memahami bagaimana
akuratnya perlambang ini dengan keadaan dimana seluruh manusia akan
dibangkitkan bersama-sama. Selain itu hal ini juga bisa menggambarkan dahsyatnya
hari kiamat hingga tak ada satupun manusia yang mampu mengangkat kepala untuk
sekedar melihat keadaan pada hari itu.
Al-Quran
menginformasikan sesuatu pengetahuan pada suatu masa dimana tidak ada
manusia lain selain Sang Maha Pencipta
yang mengetahuinya saat itu.sebagai bukti bahwa Al Quran ini merupakan wahyu
dari Allah swt.manusia masa sekarang adalah orang orang yang beruntung karena
dapat mengetahui hal ini berkat makin canggih dan majunya ilmu pengetahuan.hal
ini tidak diketahui manusia pada masa ayat ini diturunkan.
Berdasarkan latar belakang di
atas ,maka prnelitian tertarik untuk maneliti belalang sebagaimana Allah
menggambarkan pada saat di bangkitkannya kembali seluruh manusia pada hari
kiamat,mereka akan dibangkitkan seperti belalang yang beterbangan,kenapa Allah
swt menjadikan belalang sebagai contoh,serta bagaimana tahap-tahap perkembangan Belalang yang seperti
tahap-tahap pada hari pembangkitan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Apakah keterkaitan antara Belalang dengan hari pembangkitan?
2.
Apakah tahap-tahap perkembangan Belalang sama seperti tahap-tahap pada
hari pembangkitan?
3. Mengapa ALLAH SWT menggunakan Belalang sebagai
contoh hari pembangkitan ditinjau dari segi agama dan segi sains
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. mengetahui keterkaitan antara belalang dengan hari pembangkitan
2. mengetahui tahap-tahap perkembangan Belalang sama seperti tahap-tahap hari
pembangkitan
3. mengetahui sebab ALLAH SWT menggunakan
Belalang sebagai contoh hari pembangkitan ditinjau dari segi agama dan segi
sains
1.4
Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan wawasan mengenai firman ALLAH tentang perumpamaan
Belalang. Dan dengan adanya penelitian ini pula diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat khususnya umat islam mengenai Belalang ditinjau
dari segi agama dan segi sains
1.5 Batasan Penelitian
Batasan
penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada hewan
Belalang karena Belalang merupakan hewan yang
menjadi contoh keadaan manusia di hari pembangkitan.
2. Penelitian ini hanya dibatasi pada beberapa
petani di Desa Daya Asri.
II.
LANDASAN
TEORI
2.1
. Pengertian Belalang
Belalang adalah serangga herbivora
dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang
hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.
Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan
menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut
stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya
umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya
bersayap, walaupun sayapnya terkadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang.
Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Belalang dibagi menjadi dua sub
kelompok utama: pendek bertanduk belalang dan jangka bertanduk belalang. Tahap
perkembangan pada belalang meliputi telur, belum matang (nimfa) dan dewasa.
Setiap individu berkembang melalui tahap-tahap dalam urutan yang disajikan,
tetapi panjang setiap tahap dan waktu tahun ketika tahap tertentu terjadi
bervariasi tergantung spesiesnya.
Telur biasanya diproduksi dalam
kelompok dan dalam struktur yang disebut polong telur. Menurut Onsager dan
Mulkern (1963) empat tipe dasar buah telur terjadi, dan ini dibedakan terutama
oleh karakteristik dari sekresi berbusa yang berhubungan dengan telur. Buih ini
dapat ditemukan di sekitar dan di antara telur, menyebabkan telur untuk
mematuhi satu sama lain dan partikel tanah untuk mematuhi telur.
1. Tipe satu polong telur ditandai dengan buih
sekitarnya massa telur tapi tidak antara telur individu. Dengan demikian, buih
membentuk wadah berlubang di mana telur yang disimpan.
2. Jenis polong dua telur mempunyai buih sekitarnya
antara telur dan telur.
3. Tipe tiga telur polong memiliki buih antara
telur, tetapi buih tidak sepenuhnya mengelilingi polong.
4. Tipe empat telur polong mengandung buih kecil,
dan itu hanya terjadi berdekatan dengan telur lalu-disimpan. Dengan demikian,
polong telur dapat ditemukan sebagai mengeras, tanah yang tertutup pelet
(sering berbentuk kacang), atau sebagai koleksi agak longgar dari telur atau
sebagai sesuatu di antaranya
Polong telur umumnya berisi empat
sampai empat puluh telur. Betina dapat menghasilkan
empat sampai dua puluh lima
buah telur, dan produksi telur total biasanya seratus sampai dua ratus telur, tapi telur lima ratus tidak lazim (Criddle, 1933a).
Telur biasanya disimpan dalam tanah,
tetapi beberapa spesies lebih memilih untuk menelur antara akar tanaman, di
kayu atau kotoran sapi. Para
peneliti menemukan bahwa ternyata belalang mengubur telur telur mereka didalam
tanah dan kemudian telur-telur itu berubah menjadi larva. Larva tersebut tetap
tinggal untuk sementara waktu didalam tanah sebelum pada akhirnya mereka secara
bersama-sama keluar dari dalam tanah dengan jumlah yang sangat banyak. Para
kawanan belalang ini hampir menyerupai awan hitam dari kejauhan, dimana jarak
dari ujung satu ke ujung lainnya dapat mencapai berkilo-kilometer jauhnya.
Bukan itu saja, sekelompok peneliti telah menemukan bahwa berkumpulnya mereka
didalam tanah adalah menunggu datangnya sebuah sinyal yang akan tertangkap oleh
antena pada kepala mereka yang kemudian akan
menggerakkan mereka untuk berkumpul.
Setelah menetaskan telur, nimfa menjalani serangkaian molts
disertai dengan perubahan dalam penampilan dan ukuran. Ganti kulit biasanya
memakan waktu kurang dari tiga puluh menit untuk menyelesaikan, sehingga melarikan diri dari
kulit tua, atau integumen. Tingkat di mana terjadi pengembangan diatur terutama
oleh kualitas suhu dan makanan; kondisi yang menguntungkan meningkatkan laju
pembangunan. Sebagian besar spesies mencapai tahap dewasa dalam tiga puluh sampai lima puluh hari.
Ada
banyak jenis spesies belalang yang terdapat di dunia ini. Berikut akan
dijelaskan jenis-jenis belalang yang berhasil diidentifikasi.
1.
Belalang Kembara (Locusta
migratoria manilensis)
Dalam
kehidupan dan perkembangan koloni belalang kembara dikenal mengalami tiga fase
pertumbuhan populasi yaitu fase soliter, fase transien, dan fase gregaria. Pada
fase soliter, belalang hidup sendiri-sendiri dan tidak menimbulkan kerugian
atau kerusakan tanaman. Pada fase gregaria belalang kembara hidup bergerombol
dalam kelompok-kelompok dengan jumlah sangat besar, berpindah-pindah tempat dan
menimbulkan kerusakan dahsyat.
Perubahan
fase soliter ke fase gregaria biasanya dimulai pada awal musim hujan setelah
melewati musim kemarau yang cukup kering (di bawah normal). Pada saat tersebut,
biasanya terjadi peningkatan populasi belalang soliter yang berdatangan dari
berbagai lokasi ke suatu lokasi yang secara ekologis sesuai untuk berkembang.
Lokasi tersebut adalah langka penduduk, biasanya mempunyai lahan yang terbuka
atau banyak rerumputan, tanahnya gembur berpasir, dekat sumber air (sungai,
danau) sehingga kondisi tanahnya cukup lembab.
Setelah
berlangsung tiga sampai empat generasi apabila kondisi lingkungan memungkinkan
akan berkembang menjadi fase gregaria, melalui fase transien. Lokasi ini
dikenal sebagai lokasi pembiakan awal.
Perubahan
fase gregaria kembali ke fase soliter (melalui fase transien) biasanya apabila
keadaan lingkungan tidak menguntungkan, terutama karena pengaruh curah hujan di
atas normal, tekanan musuh alami dan atau tindakan manusia dalam usaha
pengendalian.
Belalang
kembara fase gregaria aktif terbang pada siang hari dalam kelompok besar. Pada
pagi hari belalang terbang berputar-putar untuk pindah lokasi. Dalam kondisi
angin sepoi-sepoi belalang terbang menentang arah angin, namun pada angin
kencang terbang mengikuti arah angin. Pada senja hari, kelompok belalang
hinggap pada suatu lokasi, biasanya untuk kawin dan bertelur pada lahan-lahan
kosong, berpasir, memakan tanaman yang dihinggapi.
Pertanaman
yang dihinggapi pada malam hari biasanya dimakan habis. Sedangkan Kelompok
besar nimfa biasanya berpindah tempat dengan berjalan secara berkelompok .
Sepanjang perjalanan biasanya memakan tanaman yang dilewatinya. Tanaman yang
paling disukai belalang kembara adalah kelompok Graminae yaitu padi, jagung,
sorgum, tebu alang-alang, gelagah dan berbagai jenis rumput. Selain itu
belalang dapat memakan daun kelapa, bambu, kacang tanah, petsai, sawi, kubis
daun. Tanaman yang tidak disukai antara lain kacang hijau, kedelai, kacang
panjang, ubikayu, tomat, ubi jalar dan kapas.
Betina
meletakkan telur dalam bentuk paket telur di dalam tanah, dan seekor betina
mampu mnghasilkan telur sebanyak dua ratus tujuh puluh butir telur. Siklus
hidupnya rata-rata tujuh puluh enam hari, stadia telur rata-rata tujuh belas
hari, nimfa tiga puluh delapan hari (mengalami lima instar), dan praoviposisi
dua puluh satu hari (dengan prakopulasi sebelas hari). Belalang ini pernah
eksplosif di Pulau Sumba, Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.
2.
Valanga sp.
Jenis-jenis Valanga dikenal dengan nama walang kayu. Ukuran dan bentuknya lebih
besar daripada Locusta. Belalang ini meletakkan telurnya dalam bentuk paket
telur di dalam tanah. Telur dapat tidak menetas selama musim kemarau, dan
menetas setelah turun hujan. Stadia telur pada tanah yang lembab menetas empat
sampai lima minggu, stadia nimfa antara lima puluh sampai delapan puluh hari,
dan belalang dewasa dapat hidup selama empat bulan.
Makanannya adalah jagung, daun atau pucuk jati, akasia, kelapa, pisang, kluwih, nangka, mangga, kapuk, aren, waru,
karet, kopi, kakao, dadap, wijen, jarak. Kapas dan tebu sedikit dirusak, sedang
ubi kayu kurang disukai. Pada populasi tinggi semua daun habis dimakan. Tanaman
yang tidak disukai adalah padi sawah, sorgum, bambu, alang-alang dan rerumputan
lain, dan ubi jalar. Pengendalian dilakukan secara mekanis, hayati, maupun cara kimia. Di
beberapa daerah jenis belalang ini disukai sebagai lauk makan maupun cemilan
dan dapat dijual-beli.
3. Nomadacris
Patanga succincta
Belalang ini lebih besar daripada Locusta, tubuhnya agak lebih pendek daripada Valanga dengan bentuk tubuh yang ramping, dominan berwarna coklat,
coklat kemerah-merahan. Pronotum bagian punggung mempunyai garis berwarna
keputih-putihan, pada kedua sisinya terdapat satu garis keputih-putihan
diantara dua garis berwarna gelap, dan mempunyai mata yang bergaris.
Ekologi belalang ini serupa dengan kedua jenis belalang di atas, berkembang
di daerah kondisi kering. Belalang ini pemakan rumput, padi, jagung dan famili
graminae lain, disamping juga makan tanaman kedelai, daun mangga, jeruk,
cajanus. Belalang ini pernah meningkat populasinya di Kabupaten Belu, Nusa
Tenggara Timur tahun 1980an menyerang tanaman jagung dan di kabupaten
Jeneponto, Sulawesi Selatan tahun 2004 menyerang jagung dan kedelai.
2.2. Pendapat para ilmuan.
1. Peneliti dari Institut
Max Planck untuk Fisika Sistem Kompleks, serta ilmuwan AS yang didukung oleh
National Science Foundation, membahas masalah
tentang bagaimana kelompok belalang
mampu berkoordinasi untuk bergerak bersama tetap menjadi misteri.
Dimana, setiap organisme hanya bisa melihat daerah kecil di sekitar mereka,
ketika mereka dipengaruhi oleh perubahan yang tak terduga dalam lingkungan, dan
ketika tidak ada pemimpin yang jelas dari perilaku kolektif. melalui ilmu
jaringan, Mereka menggunakan ide dari
studi sebelumnya pada pembentukan opini dalam jaringan sosial, seperti Facebook
dan Twitter, dan diterapkan dengan penelitian sebelumnya dari 120 nimfa
belalang berbaris di arena berbentuk cincin di laboratorium. Belalang sangat
bergantung satu dengan yang lain, karena pada kenyataannya mereka memiliki
sifat kanibalisme. Ketika mereka berbaris melintasi gurun tandus, belalang
dengan hati-hati melacak satu sama lain sehingga mereka tetap berada dalam
jarak mencolok untuk mengkonsumsi satu sama lain. Dimana hal tersebut merupakan
strategi yang sangat efisien untuk bertahan hidup.
2. Dr.
Zaghloul El-Naggar yang diungkap dalam bukunya
“Ayat-Ayat Kosmos dalam Al-Quran
Al-Karim “ , menggunakan sabda
Rasulullah SAW untuk mengetahui sisi lain dari masalah gaib hari akhir ,
terkait hikmah perumpamaannya dengan belalang yang berterbangan. Sirkulasi
hidup belalang dimulai dari meletakkan telur pembuahan pada beberapa tempat
tertentu. Induknya menjaga hingga menetas pada permulaan bulan Mei setiap
tahunnya. Dari telur keluar peri (nymph) yang melepaskan diri dari kulitnya
beberapa kali hingga mencapai bentuk serangga dewasa yang pada awalnya hidup
secara individual. Setelah itu membentuk kelompok-kelompok, yang berakhir
kepada perjalanan migrasi kolektif, dimana sekawanan besar belalang bisa
menmpuh jarak yang jauh melintasi wilayah-wilayah reproduksi misim gugur, musim
dingin, misim semi, dan kemudian,
kembali ke wilayah semua tempat mereka berangkat
3. Di
dalam buku terbitan QultumMedia , Adrie Mesapati
di dalam bukunya Menguak Misteri Terheboh Sepanjang Masa mencoba mempertemukan aspek ilmiah dalam
sebuah fenomena dengan aspek agama secara objektif. Menurutnya, ilmu
pengetahuan dan agama mempunyai keselarasan dan relevansi yang kuat. Pada
setiap peristiwa, penulis memberikan kolom khusus ‘Mutiara Hikmah’ sebagai
jembatan dalam memahami peristiwa tersebut menurut perspektif agama. Disinilah
persamaan antara belalang dengan kebangkitan manusia pada hari akhir nanti.
III.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06-14
Februari di desa Daya Asri, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
3.2
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini
adalah metode deskriptif (memaparkan).
1.1
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
Observasi
Teknik
ini digunakan untuk melihat secara langsung morfologi belalang serta menguji
indera pendengaran (antena) yang berfungsi sebagai penerima sinyal
berkumpul bagi kawanan-kawanan Belalang.
2. Wawancara
Dalam
penelitian ini penulis juga melakukan wawancara secara langsung dengan pihak
pemilik sawah untuk memperoleh informasi yang seluas-luasnya terkait tentang
Belalang. Wawancara dilakukan khususnya dengan Bapak Harno yang menjadi orang
pertama dalam wawancara di Desa Daya Asri.
3.
Dokumentasi
Dalam
penelitian ini penulis juga mendokumentasikan hal-hal penting mengenai Belalang
sesuai hasil penelitian yang dihadapi
4.
Studi Pustaka
Teknik ini merupakan teknik yang digunakan
untuk mem,peroleh informasi dengan cara mengumpulkan dsata-data yang diperlukan
baik melalui media massa, perpustakaan sekolah, ataupun internet.
1.2
Populasi dan Sampel
Populasi
dari penelitian ini adalah belalang yang ada di persawahan yang ada di Daya Asri.
Dan sampel dalam penelitian ini adalah beberapa belalang yang ada di persawahan
di desa Daya Asri.
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi,
diperoleh keterangan bahwa warga Daya Asri sering menjumpai belalang saat
berada di sawah. Mereka menjumpai belalang dengan keadaan berkoloni. Sekawanan
besar belalang yang melakukan perjalanan bersama kawananya bisa mencapai
puluhan miliar. mereka hampir
menyerupai awan hitam dari kejauhan.. Belalang terbang sepenuhnya didalam keadaan telanjang,
kecuali rahmat Allah SWT yang melengkapinya dengan lapisan tanduk halus. Belalang-belalang
kecil yang saling berterbangan dan
bercampur-baur antara satu dengan lainnya.
Menurut
para petani mereka menemukan bahwa ternyata belalang mengubur telur-telur
mereka didalam tanah dan batang pohon. Jumlah telur belalang bervariasi antara
empat puluh sampai lima puluh telur setiap belalang. Dalam kerumunan yang
padat,mereka menunggu datangnya sinyal untuk berkumpul antara satu dengan yang
lain.
Penelitian
telah menunjukkan bahwa belalang selalu terbang secara bersama-sama dan
senantiasa menunggu sinyal untuk saling berkumpul. Sirkulasi hidup
belalang dimulai dari meletakkan telur pembuahan pada beberapa tempat tertentu.
Induknya menjaga hingga menetas pada permulaan bulan Mei setiap tahunnya. Dari
telur keluar peri (nymph) yang melepaskan diri dari kulitnya beberapa kali
hingga mencapai bentuk serangga dewasa yang pada awalnya hidup secara
individual. Setelah itu membentuk kelompok-kelompok, yang berakhir kepada
perjalanan migrasi kolektif, dimana sekawanan besar belalang bisa menmpuh jarak
yang jauh melintasi wilayah-wilayah reproduksi misim gugur, musim dingin, misim
semi, dan kmudian, kembali ke wilayah semua tempat mereka berangkat. Belalang senantiasa hidup berkoloni karena kekerabatan
antara mereka sangatlah kuat.
Belalang
adalah binatang yang mempunyai badan yang terdiri
atas 20 ruas (segmen): 6 segmen yang merupakan kepala, 3 segmen untuk thorax
(dada) dan 11 segmen untuk abdomen. Panjangnya tubuh antara 0,2 mm dan 30 cm,
tetapi diameter tubuh jarang melebihi 1 cm. Jumlah kaki 6. Kalau sudah dewasa
mempunyai sayap dua pasang. Belalang
mempunyai rangka di sebelah luar tubuhnya, yang terdiri atas bagian – bagian
keras, dipisah oleh selaput – selaput yamg lunak. Rangka tersebut lebih kuat
daripada rangka binatang yang menyusui dan cukup supel, tetapi harus diganti
beberapa kali selama belalang masih dalam masa pertumbuhan.
Setiap
belalang mempunyai dua antena, yang dipakai sebagai
alat untuk mencium bau dan untuk meraba. Bentuknya sangat berbeda – beda, ada
yang pendek dan ada yang panjang, ada yang sederhana, ada yang majemuk,
seringkali yang pejantan mempunyai antena yang lebih besar daripada yang
betina. Sepasang
antena yang terletak di bagian “muka” kepala belalang adalah satu ciri penting dari belalang . Antena serangga
beruas-ruas, dan digunakan sebagai alat penerima rangsang. Fungsi antena belalang cukup beragam, yaitu
sebagai peraba, pembau dan perasa. Bentuk antena serangga bermacam-macam, dan
dapat digunakan sebagai “pedoman” untuk mengidentifikasi famili serangga.Belalang tidak mempunyai paru –
paru. Zat asam langsung masuk lewat spirakel dan trakea. Trakea adalah semacam
pipa, bercabang, ujung yang satu pada kulit (spirakel) sedangkan ujung yang
lain sampai ke dalam tubuh belalang .
Jadi,
belalang dicirikan oleh:
1.
tubuh yang terbagi
menjadi tiga (kepala, toraks dan abdomen)
2.
memiliki tiga pasang
kaki yang tumbuh pada toraks .
3.
memiliki satu atau dua
pasang sayap yang tumbuh pada ruas toraks kedua dan ketiga, atau tidak (pada
Apterygota).
4.
memiliki sepasang antena
dan sepasang mata majemuk.
4.2
Pembahasan
Belalang
merupakan makhluk ciptaan Allah yang tidak dipedulikan oleh manusia tetapi
memiliki makna filosofi yang luar biasa. Ketika belalang telah siap keluar
untuk beraktivitas, mereka tetap menanti sinyal panggilan untuk berkumpul. Belalang
sangat bergantung satu dengan yang lain, karena pada kenyataannya mereka
memiliki sifat kanibalisme. Ketika mereka berbaris melintasi gurun tandus,
belalang dengan hati-hati melacak satu sama lain sehingga mereka tetap berada dalam
jarak mencolok untuk mengkonsumsi satu sama lain. Dimana hal tersebut merupakan
strategi yang sangat efisien untuk bertahan hidup.
Informasi yang
sangat jelas dari Allah SWT yang menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dengan
memperlihatkan gambaran kebangkitan manusia dari kubur seakan-akan belalang
yang berterbangan, dalam Surah Al- Qamar (53) ayat 7:
“Sambil
menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kubur seakan-akan mereka
belalang yang beterbangan”.
Dalam ayat ini
Allah menggambarkan pada saat di bangkitkannya kembali seluruh manusia pada
hari kiamat,mereka akan dibangkitkan seperti belalang yang beterbangan,kenapa
Allah swt menjadikan belalang sebagai contoh?
Dalam firman
Allah SWT, “…mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang
beterbangan”, manusia-manusia yang keluar dari kuburnya pada hari kebangkitan
diibaratkan bagaikan belalang-belalang
yang beterbangan Persamaan antara
belalang dengan kebangkitan manusia pada hari kebangkitan nanti adalah sebagai
berikut:
1.
Waktu yang lama
2.
Berdesak desakan dibawah tanah
3.
Dalam kerumunan yang padat, mereka menunggu datangnya sinyal
untuk
berkumpul
4.
Ketika sinyal berkumpul telah diterima, maka mereka keluar secara
bersama-sama
dari dalam tanah menuju ke permukaan tanah dalam
jumlah
yang luar biasa banyaknya.
Kehidupan hari akhir dimulai dengan
yaumul-ba’as, yaitu bangkitnya seluruh makluk dari kubur. Semua manusia, sejak
manusia yang pertama hingga manusia yang terakhir dibangkitkan dari kubur.
Kebangkitan itu ditandai dengan trompet Malaikat Israfil utnuk kedua kalinya.
Ketika Rosulullah saw, menyampaikan
maslah yaumul ba’as kepada penduduk Mekah ada yang menolak dan sama sekali
tidak percaya. Dia antara mereka dalah Ubay bin Khalaf dan Ash bin Wail.
Keduanya langsung mengambil cangkul dan menggali kuburan. Kemudian, mereka
mebawa tulang belulang yang telah lapuk ke hadapan Rasulullah saw. Setelah itu
mereka menginjak-injak serta menghancurkan tulang-belulang itu menjadi debu.
Lalu meniupnya hingga beterbangan.
Kemudian, keduanya menantang beliau,
Wahai Muhammad! Apakah engkau mendakwahkan bahwa Allah swt, akan menghidupkan
kembali tulang belulang yang telah hancur menjadi debu? Untuk mejawab tantangan
itu Allah swt. Menurunkan Al-Qur’an surat Yasin Ayat 77-79 berikut ini.
. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلاً وَنَسِيَ
خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ . أَوَلَمْ يَرَ
الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ قُلْ
يُحْيِيهَا الَّذِي أَنشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
Artinya ;
“Dan apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba
ia menjadi penantang Nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi kami dan ia lupa
kepada kejadiannya. Ia berkata,”Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang yang telah hancur luluh?”Katakanlah, “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan
yang telah menciptakanya kali yang pertama. Dan dia Maha Mengatahui tentang
segala makhluk.”(Q.S.
Yasin; 77-79)
Seperti itulah
penggambaran bagaimana manusia akan dibangkitkan, bermilar milyar manusia dari
jaman Nabi Adam as, hingga manusia terakhir yang diciptakan,akan dibangkitkan
secara bersama sama.menuju satu tempat pertemuan.dalam hal ini, belalang
menunjukkan kepada kita semua, walaupun telur telur belalang membutuhkan waktu
4 hngga 5 bulan(di dalam tanah) untuk berubah dari telur menjadi larva dan
kemudian menjadi belalang,mereka tetap dapat dibangkitkan, hidup
kembali.seperti itulah halnya bagaimana setiap dari kita akan menghadapi hari
itu, hari kebangkitan bersama sama seluruh umat manusi (hari dimana tidak ada
titik kembali..
Berdasarkan
penjelasan ayat di atas, dapat kita pahami, salah satu kejadian yang dahsyat
pada hari pembangkitan adalah berubahnya keadaan manusia, sehingga ia
bagaikan belalang yang beterbangan, bertebaran dengan bercampur-baur dan tidak
tentu arahnya. Pada hari itu, seluruh manusia sibuk dengan urusannya,
sampai-sampai ada yang lupa terhadap sanak familinya. Di antara manusia ada
yang senang dan berseri-seri dengan sebab amal shalih yang mereka lakukan saat
di dunia, yang akhirnya mengantarkannya ke surga. Tetapi sebagian lagi berwajah
muram dan bersedih, disebabkan oleh amal-amal buruk yang telah mereka lakukan.
Manusia pun mengetahui tempat mereka tinggal nantinya.
Ditunjukkan
dalam firman Allâh Ta'ala dalam surat ‘Abasa/80 ayat 34-42:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ . لِكُلِّ
امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ .وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ.وَأُمِّهِ
وَأَبِيهِ .يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ
أُوْلَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ
الْفَجَرَةُ .تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ .وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ .ضَاحِكَةٌ
مُّسْتَبْشِرَةٌ .أَخِيهِ
Pada hari ketika manusia lari dari
saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang
dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. Banyak
muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria. Dan banyak (pula)
muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan.mMereka
itulah orang-orang kafir lagi durhaka.
Ayat
ini menunjukkan akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang berkaitan dengan rukun
iman kelima. Bahwa salah satu perwujudan beriman kepada hari akhir adalah
meyakini adanya mizan (timbangan) pada hari Kiamat kelak. Barangsiapa yang
berat amalan kebaikannya, maka akan mendapatkan kehidupan yang baik, dan
demikian sebaliknya. Mudah-mudahan Allâh Ta'ala senantiasa melindungi dan
menjauhkan kita dari segala hal yang dapat mengantarkan kepada panasnya api
neraka Jahannam.
Belalang
terbang sepenuhnya di dalam keadaan telanjang, kecuali rahmat Allah SWT yang
melengkapinya dengan lapisan tanduk halus. Kelak manusia juga dikumpulkan di
dalam keadaan telanjang bulat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Tidak ada
yang menutupi mereka kecuali kulit mereka saja”.
Hari kebangkitan/ Yaumul Ba'ats
adalah
hari dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia baik yang tua,
muda, besar, kecil, hidup di zaman nabi adam as, baru lahir
sampai saat kiamat, manusia akan bangkit kembali dari mati untuk kemudian
dihitung amal perbauatannya selama hidup di dunia. Seluruh manusia akan
bangkit kembali dengan jasad tubuh
ketika masih muda dengan raut yang wajah berbeda-beda sesuai amal perbuatannya.
Berdasarkan keterangan itu, perumpamaan Al-quran yang luar biasa ini, “…mereka
keluar dari kubur seakan-akan mereka belalang yang beterbangan”, tetap menjadi
bukti bahwa Alquran adalah firman Allah SWT, Tuhan Pencipta yang menurunkan
Wahyu dengan ilmu-Nya kepada penutup para nabi dan rasul-Nya, Muhammad SAW.
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Faktor-faktor
ALLAH SWT menjadikan belalang sebagai contoh sebagai perilaku manusia dihari
pembangkitan karena keadaan dan perilaku belalang menyerupai keadaan manusia
kelak dihari pembangkitan.
2. Antenna
pada belalang sebagai indera pendengaran berguna untuk menangkap sinyal
berkumpul seperti halnya keadaan manusia pada saat mendengar tiupan sangkakala.
3. Ditinjau
dari segi agama dan segi sains mata belalang yang tertunduk dan perilaku
belalang saat terbang menggambarkan manusia yang keluar dari dalam kubur dengan
mata tertunduk dan tergopoh-gopoh karena tidak sanggup memendang kedahsyatan
yang terjadi pada hari pembangkitan.
5.2 SARAN
Adapun
saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan
mengetahui keterkaitan antara belalang dengan hari pembangkitan manusia kelak
diharapkan kita semua hendaknya senantiasa mengingat kematian yang pasti
terjadi pada diri kita.
2. Kepada
teman-teman hendaknya lebih giat menambah pengetahuan serta wawasan tentang
ilmu sains yang memiliki keterkaitan dengan ilmu agama seperti halnya perilaku
belalang yang memiliki keterkaitan dengan hari pembangkitan manusia kelak.
3. Kami
menghimbau kepada para petani yang merasa terganggu dengan kehadiran belalang
sebagai hama untuk tidak membunuhnya melainkan
memanfaatkannya seperti mengolah belalang menjadi makanan yang berprotein
tinggi karena belalang merupakan salah satu hewan yang dihalalkan untuk
dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
Nama :
Ana Nur
NISN
: 9951126493
Tempat, tanggal lahir : MulyaAsri, 8 Oktober 1995
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :
Islam
Anak ke :
5 (lima) dari 6 bersaudara
Orang
tua
a.
Ayah :
H.Sanaji
b.
Ibu
:Hj.Junariah
Alamat :Lingkungan02
MulyaAsri
Telepon / HP : 085769483202
Pendidikan
TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 2001-2002
SDN 03 MULYA ASRI 2002-2008
SMPN 01 TULANG BAWANG TENGAH 2008-2011
SMAN 01 TUMIJAJAR 2011-sekarang
Prestasi
Juara 1 lomba artikel Dies Natalis SMA N
01 TUMIJAJARtahun 2010
Juara 2 lombapuisipesantrenkilat SMA N
01 TUMIJAJARtahun 2011
Juara2 lombacerpen G-SPORT SMA N 01
TUMIJAJARtahun 2011
Juara 2 puisi GIS 7 SMAN 03 METROtahun
2012
Juara 1 lombacerpen LDK ROHIS SMA N 01
TUMIJAJAR
Nama
: Ana ZuhriatunNisa
NISN :
9970904858
Tempat, tanggallahir : MulyaAsri, 12 Januari 1997
Jeniskelamin : Perempuan
Agama :
Islam
Anakke :
1 (satu) dari 2 bersaudara
Orang
tua
a.
Ayah :
Sukirno
b.
Ibu :
Sumarsih
Alamat :
Lingkungan 03 MulyaAsri
Telepon / HP : 085768237639
Pendidikan
TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL
SDN 01 MULYA ASRI
SMPN 01 TULANG BAWANG TENGAH
SMAN 01 TUMIJAJAR
Prestasi-prestasi
Juara 1 umumkelas 7 semester 1 dan 2
SMPN 01 TULANG BAWANG TENGAH
Juara 2 umumkelas 8 semester 1 SMPN 01
TULANG BAWANG TENGAH
Juara 1umumkelas 8 semester 2 SMPN 01
TULANG BAWANG TENGAH
Juara 1 umumkelas 9 semester 1 SMPN 01
TULANG BAWANG TENGAH
Juara 3 umumkelas 9 semester 2 SMPN 01
TULANG BAWANG TENGAH
Juara 2 olimpiade fisika tingkat
Kabupaten Tulang Bawangtahun 2009
Juara 1 olimpiade fisika tingkat
Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010
Peserta OSN tingkat Provinsi Lampung tahun
2009 dan 2010
Pesertalombacepattepat GIS 7 SMAN 03
METRO
Nama :
Asih Lestari
NISN :
9967418511
Tempat, tanggallahir : DayaMurni, 10 Juli 1995
Jeniskelamin : Perempuan
Agama :
Islam
Anakke :
4 (empat) dari 4 bersaudara
Orang
tua
a.
Ayah :
BejoMargono
b.
Ibu
: Partini
Alamat :
RK 03 DayaAsri
Telepon / HP : 087798071366
Pendidikan
TK ABASSIYAH 2001-2002
SDN 01 DayaAsri 2002-2008
SMPN 01 TUMIJAJAR 2008-20011
SMAN 01 TUMIJAJAJAR 2011-sekarang
Prestasi
dan pengalaman berorganisasi
Pengurus rohis As Salam SMPN 01
Tumijajar periode 2009-2010
Peserta lomba SCC (Sigma Scout
Competition ) Ke-4 Tingkat penggalang se-Kwartir Daerah Lampung
Peserta lomba Gerakan Pramuka Kwartir
Cabang Tulang Bawang Barat ,Peringati hari Pramuka ke-48
Panitia Lomba Cepat Tepat MIPA di SMP
Negeri 1 Tumijajar ,Tahun 2009
Peserta Motivation Training ,Dakwah
RISMA AL-HIKMAH .Tahun 2010
Juara 3 LHKP Tingkat Penegak se-Kwarda
Lampung 2011
Anggota Pansus kesehatan penanggulangan
penyakit demam berdarah Kecamatan Tumijajar 2010-2011
Peserta lomba MADING GIS 7 SMAN 03 METRO
Juara 3 lomba scrabble LDK E-CLUB
Peringkat 3 kelas x.7 SMAN 01 TUMIJAJAR
tahun pelajaran 2011-2012
Nama :
ShintaPurnama Sari
NISN :9961086975
Tempat, tanggal lahir : PugungGunungSugih, 12 Februari 1996
Jeniskelamin : Perempuan
Agama :
Islam
Anak ke :
2 (dua) dari 2 bersaudara
Orang
tua
a.
Ayah :HerniHasan
b.
Ibu :SitiMursiam
Alamat :Lingkungan 02
MulyaAsri
Telepon / HP : 085768980894
Pendidikan
TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL
SDN 03 MULYA ASRI
SMPN 01 TULANG BAWANG TENGAH
SMAN 01 TUMIJAJAR
Prestasi-prestasi
Peringkat 2
kelas 7 sampai 9 semester 1 dan 2 SMPN 01 TULANG BAWANG TENGAH
Juara 1 lomba baca
puisi HUT Pramuka se-kabupatenTulang Bawang Barat
Juara 2 lomba
story telling Pelantikan Ramu se-TulangBawang Tengah
Juara 1 lomba cipta
puisi SMP se-kabupatenTulangBawang Barat
Juara 1 lomba kultum
Pondok Pesantren Mathlaul’ulum Mulya Asri
Juara 2 lomba baca
puisi Pondok Pesantren Mathlaul’ulum
Juara 1
lombasyahrilqur’an se-kabupatenTulangBawang
Juara 2 lomba pemangkas
G-Spot SMAN 01 Tumijajar
Juara 1 lomba cipta
baca puisi LDK Rohis SMAN 01 Tumijajar
Juara 1
lombaciptabacapuisi GIS 07 SMAN 03 METRO tahun 2012
LAMPIRAN
Belalang yang akan
memakan bulir-bulir tanaman padi
Bukti mata belalang
yang menunduk
Belalang yang sedang
hinggap di rerumputan
Salah satu warga yang
memanfaatkan belalang sebagai sumber penghasilan